Istilah “ngabuburit” saat ini dipakai untuk menyebut acara menunggu buka puasa Ramadhan tiba. Istilah ini berasal dari kata bahasa Sunda “burit” yang artinya waktu menjelang malam atau maghrib. Jadi ngabuburit bermakna menunggu datangnya adzan maghrib atau saat buka puasa.
Saat ini ngabuburit dijadikan ajang berkumpul bersama teman atau keluarga dan kenalan untuk berbuka puasa dalam nuansa kebersamaan.
Kue Santo Yakobus merupakan sebutan lain untuk Tarta de Santiago. Tarta de Santiago berupa cake atau pie almond dengan isian almond, gula dan telur. Di bagian atas kue terdapat tanda Salib Santo Yakobus. Kue ini berasal dari Galicia, Spanyol. Tanda Salib ini terbentuk karena bagian tersebut terlindung oleh sebentuk formasi sali Santo Yakobus dari kertas atau apapun saat gula halus ditaburkan diatasnya.
membubuhkan gula pada Kue Santo Yakobus untuk membentuk tanda salib
pembuatan tanda salib di atas kue Santo Yakobus
simbol kerang pada kue Santo Yakobus
Kue Santo Yakobus dengan kerang di atasnya
Kue Santo Yakobus dengan kerang bergambar Salib Santo Yakobus
Piring Seder merupakan piring yang dipakai untuk melakukan acara Seder. Piring yang digunakan merupakan piring khusus. Piring seder bukan sekedar pirirng dengan tampilan biasa. Piring Seder dibuat menarik dan artistik dalam memenuhi fungsinya sebagai piring upacara agama.
Seder adalah ritual makan-makan Yahudi yang menandai dimulainya hari raya Paskah Yahudi (bentuk Inggris dari hari raya ini adalah Passover, beda dengan Paskah Kristen yang disebut Easter). Orang Kristen mengenalnya sebagai makan Paskah, seperti yang dilakukan oleh Yesus dan murid-muridnya. Tapi kemungkinan besar, umat Nasrani di kawasan Indonesia pada umumnya menganggap bahwa Seder merupakan acara yang mirip dengan Perjamuan Kudus mereka. Padahal Perjamuan Kudus, meskipun berakar dari Seder Yahudi, memiliki perbedaan yang sangat mencolok (setidaknya dijaman sekarang ini).
Seder dalam tradisi Yahudi dilakukan sebagai perayaan dan pengingat atas kebebasan dari perbudakan.
Makanan yang digunakan dalam acara ini memiliki makna masing-masing. Unsur-unsur makanan yang terdapat dalam Seder yaitu
Matzo
Matzomirip wafer. Roti yang dibuat tanpa ragi.
4 Cawan anggur
4 cawan anggur wajib diminum pada tiap upacara Seder. Bahkan orang miskin sekalipun. Masing-masing cawan diteguk pada saat-saat tertentu dalam upacara Seder.
Cawan pertama untuk Kiddush.
Kiddush dalam bahasa Aramaic berarti “suci” (mungkin mirip kata “kudus” dalam bahasa Indonesia). Untuk mensucikan.
Cawan Kedua untuk “Maggid”
Cawan ketiga untuk “Birkat Hamazon” atau di kalangan yang berbahasa Inggris disebut “cup of blessing”. Merupakan cawan berkat. Penganut Kristen dari latar belakang Yahudi meyakini cawan inilah yang diambil oleh Yesus pada perjamuan terakhir untuk melambangkan pengorbananya.
Cawan keempat adalah cawan “Hallel” atau cawan pujian.
Piring Seder
Piring Seder atau Ke’ara merupakan piring khusus dengan 6 simbol makanan yang disajikan dalam ritual Seder. Masing-masing makanan memiliki makna khusus yang berhubungan dengan kisah perbudakan bangsa Israel di Mesir seperti yang diceritakan dalam kitab Keluaran atau Exodus. Masing-masing makanan yaitu
Maror atau Chazeret
Dua macam sayur pahit. Melambangkan pahitnya perbudakan di tanah Mesir. Untuk marror banyak yang menggunakan Horseradish segar yang diparut atau akar horseradish utuh. Untuk Chazeret biasanya dipakai letus romaine yang akarnya pahit.
Charozet
Suatu campuran bertekstur kasar. Campuran kacang-kacangan dan buah. Bercitarasa manis. Charozet melambangkan wadah campuran bahan bangunan yang digunakan budak-budak Ibrani di tanah Mesir. Tidak semua golongan Yahudi menggunakan resep yang sama untuk membuat Charozet. Dalam tradisi Mizrahi bahan-bahannya merupakan buah-buahan yang terdapat pada Syair kitab Kidung Agung yaitu apel. ara, delima, anggur, walnut, kurma, dengan tambahan minuman anggur, safron dan kayu manis. Orang Yahudi Ashkenaz yang berasal dari Eropa Timur memakai cincangan walnut dan apel kemudian dibumbui dengan anggur dan kayu manis. Gula dan madu dapat digunakan sebagai pemanis dan penyatu.
Karpas
Karpas menjadi simbol untuk airmata selama perbudakan. Merupakan sayuran, selain yang pahit. Yang sering digunakan adalah peterseli namun terkadang digunakan seledri atau kentang rebus. Pada wal seder karpas dicelupkan lalu dimakan. Bahan pencelup bervariasi diantara berbagai tradisi Yahudi. Yahudi Ashkenzi mencelupkannya ke dalam air garam, sementara Yahudi Sephardi(Asia Barat) menggunakan cuka. Tradisi yang lebih tua menggunakan charozet untuk mencelupkan karpas seperti yang umumnya masih dipraktekkan Yahudi Yaman.
Zeroa
Tulang domba atau kambing yang dipanggang. Menyimbolkan korban Paskah (Korban Pesach).
Beitzah
Telur rebus. Menyimbolkan Korban Chagigah yang dipersembahkan di Bait Suci.
Kurma Ajwah (Phoenix dactylifera) konon merupakan jenis kurma yang paling disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Dikatakan kurma ini ditanam sendiri oleh Nabi. Dan ada beberapa hadits yang menceritakan mengenai manfaat kurma ini baik secara spiritual maupun fisik.
Kajian medis modern atas kurma ajwa menunjukkan manfaatnya yang besar bagi ibu hamil pencegahan dan pengobatan masalah jantung, perut, usus dan lain-lain.
Yang menjadi ciri dari kurma nabi adalah bentuknya bulat yang cenderung mungil, dan hitam. Daging buahnya tebal dan kering. Cita ras buah ini tidak terlalu tajam seperti kurma pada umumnya.
Konon pada tahun 610 Masehi seorang biarawan Italia memberikan panganan kepada anak-anak sebagai hadiah atas kemampuan mereka menghafal do’a. Panganan tersebut berupa adonan yang dipanggang, berbentuk untaian panjang yang berpilin. Dia menyebut panganan yang lipatannya melambangkan tangan yang berdoa’a itu dengan “pretiola” atau hadiah kecil.
Anak sekolah Minggu atau bahkan orang dewasa mungkin terkesima dengan makanan seorang Yohanes Pembaptis berupa madu hutan dan belalang. Alkitab bahasa Indonesia menyebutnya belalang dan terjemahan Inggris menyebutnya locust.
Dalam Kosher ( halal – haram dalam agama Yahudi ) serangga terlarang untuk dimakan, namun ada beberapa jenis belalang yang diperbolehkan untuk dimakan.
Namun tidak semua orang menafsirkan locust sebagai serangga yang sejenis dengan grasshoper. Ada yang mengatakan bahwa yang dimakan Yohanes Pembaptis adalah locust yang dari jenis tumbuhan.
Ada tumbuhan yang bernama locust.
Jenis-jenis locust yang dikenal antara lain Honey locust atau locust madu (Gleditsia triacanthos), black locust atau locust hitam (Robinia pseudoacacia), pohon kacang locust Afrika atau African locust bean tree (Parkia biglobosa), dan carob (Ceratonia siliqua) yang kulitnya disebut kacang carob.
Kulit polong Black locust beracun namun bermanfaat dalam pembuatan madu. Para missionaris Jesuitlah yang memberi nama locust kepada pohon ini dan menganggap bahwa locust yang inilah yang menjadi makanan Yohanes Pembaptis. Namun tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli Amerika Utara dan hanya tumbuh di sana.
kulit polong Honey locust manis dan dapat dimakan.
Pohon locust Spanyol atau carob (Ceratonia siliqua) yang aslinya berasal dari Syria dan cekungan Mediterania diperkirakan merupakan locust yang dimakan oleh Yohanes Pembaptis. Tumbuhan ini juga disebut Roti Santo Yohanes atau St John’s bread. Bagian yang dapat dimakan oleh manusia adalah kulit polongnya yang sudah kering. Rasanya manis lembut dan diolah menjadi tepung, chip, atau sirup sebagai tambahan pada cake, kue kering dan bahan pengganti coklat.